Indahnya Islam

Tema keindahan Islam sangat luas, panjang lebar sulit untuk diringkas dengan bilangan waktu yang tersisa. Sebelumnya, yang perlu kita ketahui adalah firman Allah...

Love And Sincerity

Kala nayla terbangun dari tidur paginya dan sang fajar mulai menyisir memberi terik bumi,berjuta kata tersirat dalam benaknya dan berjuta pertanyaan pula yang ingin ia luangkan dalam imajinasinya….

MBA

Ups... Jangan salah aiu buat judul MBA alias(Male bidikan akhwat)bukan berari akhwat ingin mencari gebetan atau kata lain dari ne zaman akhwat cari pacar...

Sunyi???

Sunyi itu mulai bingung melihat senja itu berganti fajar.... Fajar pagi hari itu seolah terkejar bahkan berlari terburuh sebelum sempat sunyi itu tebangun ...

Wanita Idaman

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman...

Jumat, 19 November 2010

Love and sincerity

Kala nayla terbangun dari tidur paginya dan sang fajar mulai menyisir memberi terik bumi,berjuta kata tersirat dalam benaknya dan berjuta pertanyaan pula yang ingin ia luangkan dalam imajinasinya….

Hanya satu kata”cinta”,what mean about love???nayla tak sanggup mengartikan satu kata itu,hingga saat fajar,senja dan petang datang tak mampu nayla menjawabnya hingga terganti esok hari kata itu hanya sebuah pertanyaan yang meminta terjawab oleh hatinya…
.
Cinta,kata yang indah namun begitu sulit bagi nayla,mungkinkah cinta itu berarti bebas lepas ataukah kasih indah dan ikhlas??cinta bukan hanya kebebasan tapi cinta begitu luas dan unik,sedang cinta pasti ada ke bebasan didalamnya,terpikir pula di hati nayla,mungkinkah kasih indah dan ikhlas ??namun bagi nayla cinta begitu indah namun menyakitkan baginya dan ikhlas itupun begitu sulit di hatinya..
cinta baginya adalah keikhlasan menerima tapi ingin meronta di dalamnya ,

Cinta membutuhkan kesabaran dan keikhlasan tapi kesabaran dan keikhlasan saja tak cukup untuk cinta,bukankah cinta terasa saat hati peka merasa akan pepisahan menyakitkan dan rindu yang sangat nelangsa…

Sesuatu untuk mencapai kata iklas begitu menyakitkan dan tidak semudah yang terbayangkan,namun ikhlas kan tergapai bagi nayla kerena terpaksa,dilakukan dengan terbiasa dan baru ikhlas kan tercapai dengan sendirinya

Loving is not how you forget but how you forgive,not how listen but how you understand,not what you see but how feel,
Are just true love is love ALLAH to creature,just love mom to her child n just love friendship to us??
Berbuat baik pada ibu bukankah termasuk cinta pula,apresiasi cinta kita terhadap bunda yang telah melahirkan kita kedunia? Tersirat pula dalam hati nayla,Alquran dalam suratnya QS AN NAHL 78 menjelaskan manusia terlahir tidak mengetahui apa-apa,bukankah kita wajib birrul walidain pada sang bunda yang menjadikan kita mengerti segalanya,termasuk mengerti cinta pula………

Hingga petang kan berganti fajar nayla tak mengerti makna apa yang menjadi gelisah hatinya,dan tak kan mengerti apa yang harus nayla lakukan saat cinta mendatanginya…
What must I do if Im loving you please say to me????

Cinta bersenandung dalam beribu bahasa namun beribu bahasa itu pula tak mampu membahasakan cinta,karena cinta adalah misteri yang tumbuh di hati dengan indah sebagai anugerah Pencipta terhadap sang makhluknya….

Kamis, 15 Juli 2010

MBA (male bidikan akhwat)


Ups jangan salah aiu buat judul MBA alias (Male bidikan akhwat)bukan berari akhwat ingin mencari gebetan atau kata lain dari ne zaman akhwat cari pacar...tapi dengan judul tu buktikan bahwa akhwat bisa memilih ataupun menolak ikhwan yg menurut sang akhwat g sesuai pandang dengan prinsip atau gaya hidup sang akhwat... so bukan sang ikhwan aja yang bisa memilih akhwat..akhwat juga bisa memilih koq...da juga istilah lain dari sang ikhwan FBI(Female bidikan akhwat)maka dari catatan ini aku pengen bales sahabat aiu(hendry tersenyum)dengan mengangkat judul MBA ha..ha g mau kalah dunk..kan emansipasi wanita... MBA(male bidikan akhwat)bukan berati sang akhwat harus membidik sang ikwan dengan beribu cara dengan kata lain "agresif" dengan menjatuhkan harga diri demi sang ikhwan..ga banget dech g zaman tu...ingat kata orang zama dulu eh g jauh2 ibu aiu sediri bilang wanita indah dipandang kalo dia punya malu dan menjunjung harga diri denga setinggi-tingginya...g menebar aurat ke segala arah(ha..ha segala arah paan tu maksudnya)jangan jadi wanita lembeng dengaan gaya, da gaya baru diikutin za ..klo g salah da y bilng secantik-cantik wanita adalah wanita yang menjulurkan jilbabnya..bukankah alquran sudah nerangin"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu`min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang(QS.AL AHZAB 59)di Al Quran aja diteragin bukankah Al Quran dan Al hadist pedoman hidup????dengan memakai jilbab segaknya kita terhindar dari bahaya/g timbulin maksiat dengan menimbulkan syahwat sang ikhwan...ups koq jadi melebar topiknya...kemabali dech intinya ibu bilang jangan jadi makanan yg dijual dipigir2 jalan yg g ditutup terus banyak lalat disekitar tu makanan...akhirnya rusak dan tidak terjual(klo bisa jadi akhwat tangguh meskipun dibilang judes,cuek gpp lah,ha..ha)ke dua maksud MBA bukan membidik ikhwan dengan porsi sang ikhwan harus tajir,cakep,putih,tinggi,p
unya mobil,punya jabatanl dll....terlalu muluk tu....tapi g munak wanita menginginkan sang lelaki mapan,punya jabatan,pinter agama,baik hati,dan cakap parasnya..uh klo semua kriteria tu ada pada sang ikhwan sempurna banget tu sang akwat yg memilikinya ha..ha(aku juga mau,hi..hi)tapi g mungkin manusia sesempurna kaya diatas tapi yang lebih penting memilih pasangan hidup itu yg lebih penting karena agamanya karena dengan agama sang ikhwan bisa mengerti tanggung jawab akan keluarganya..g mungkin dia mengabaikan tanggung jawabnya karena dia takut akan dosa jika dia menelantarkan keluarganya jadi kebutuhan nafka/materi insya dia bisa mengupayakan agar keluarganya tidak telantar...yg ke 2 karena agama,sang ikhwan terdidik pribadi dan akhlaknya jadi g gampang tu nyakitin sang istri...yg ke 3 bisa menjadi imam di keluarganya(insya sang ikhwan mendidik keluarganya berpondasi islam jadi insya jaminan surga amien..ha..ha)hayo milih mana sang ikhwan cakep,tajir,tapi g tau agama atau sang ikhwan biasa aja tapi mengerti agama?bukankah memilih pasangan hidup harus hati-hati g asala2an dan butuh waktu yg lama karena memilih pasangan hanya untuk selamanya bukan sementara aja...karena islam menghendaki harus seimbang tugas sang akhwat(istri)dan sang ikhwan(suami) kelak klo mereka sudah menjadi keluarga
"kalian semua adalah pemimpin dan kalian semua kan dimintai pertanggung jawaban atas apa yg dipimpinya.seorang suami adalah pemimpin di rumah tangganya dan dia bertanggung jawab atas apa yg dipimpinya,seorang wanita(ibu)adalah pemimpin di rumah suaminya dan anak-anaknya,dan dia bertanggung jawab atas apa yg dipimpimpinya"(HR.Muslim)jadi kita harus memilih secermat-cermatnya pasangan hidup kelak..hi..hi

tapi manusia hanya bisa ikhtiar tapi ALLAH yang menetukan termasuk jodoh juga low tapi yg harus diyakini di update status aiu yg dulu aku perna update"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula) (QS. An Nur : 26)jadi apapun yg terjadi tu sebab akibat dari manusianya sendiri jadi klo kita pengen dapet ikhwan kriteria kita atau yg baek dech/soleh ya kita harus jadi solehah juga..ha..ha g bole protes pa yg menjadi takdir kita karena ALLAH maha mengetahui apa yg kita tidak tahu...

MBA(male bidikan akhwat)menurut aiu:
1.islam(paham agama)
2.beilmu dan berakhlak
3,4,5,6,7dll aku ja yg tau ha..ha...

so buat sang akhwat jangan tkut dibilang judes,jahat,sok cantik,cuek,pilih-pilih dll yang penting MBA sesuai dengan kriteria kita
klo g sesuai dengan prinsip atau gaya kita jangan takut untuk bilang"TIDAK"
pria diciptakan untuk mencintai dan wanita diciptakan untuk dicintai,gimana kita bisa mencitai balik klo prianya menurut kita(akhwat)g sesuai...

at last...
ikhwan bebas memilih tapi sang akhwat bebas menolak dengan kata lain kita juga bisa memilih....tapi inget jangan terlalu pilih-pilih....

aiu buat ne catatan iseng ja klo da salah kata afwan buat yg baca....

Sabtu, 12 Juni 2010

Sunyi???

sunyi itu mulai bingung melihat senja itu berganti fajar....fajar pagi hari itu seolah terkejar bahkan berlari terburuh sebelum sempat sunyi itu tebangun ...hanya melihat mendengar,bahkan menangis menyesali...tapi hendak pa yang akan dilakukannya???dia pun tak mengerti apa yang terjadi....riuk tenar itu seolah tak terpedulikan olehnya tapi hendaknya engkau tau dalam hatinya menjerit seolah2 ingin hembuskannya tapi seakan di tengah laut di hamparan ombak, seolah2 kata hatinya hanya sebuah misteri yang tak seorangpun dapat mengetahuinya,hanya kesombongan hanya kecongkakakn yang tersirat...dalam sunyi hanya sunyi,ingin tergapai fajar pagi itu membuktikanya saat semua tak bisa sunyi berganti ya menginginkanya harus bagaimana?bagaimana..apa yg terjadi dengan sunyi itu seola-ola terhenti hanya di sunyi,melihat kesana sini hanya keinnginan yg meluap dalam hati tapi tak mengerti harus memulai dari manakah ini?sedang terukir dalam diri rasa tinggi itu....kenapa harus tinggi?tinggi itu yg membuat sunyi,hari-hari seperti rasa terburuk yang dirasakanya...seberapa dosa itu?kadang sedih melihat bunda itu terbangun sendiri dengan batuknya..uhuk..uhuk sembari terbangun....sunyi melihat hannya terlihat sedih tanpa trasa peduli..ingin memiliki rasa peduli itu tapi sirna...sampai kapankah terus berjalan hari-hari itu,tak adakah perubahan yg membuat tingkahnya seperti inginnya.saat sayapnya 1 patah belum puaskah?hanya bayangna mana tingkahnya...buktikan sunyi buktikan.....kata manis hanya di umumnya bukan di dalamnya takkan ada.....berikan sedikit cercah sunyi itu..................selya
knya sunyi mengerti hendak apa yang dilakukan saat fajar pagi ingin meningalkannya,saat soarai itu untuk sunyi,saat bunda tersenyum bangga takkan ada sayap patah 1 lagi,saat rasa penyesalan takkan ada karna dia telah berbuat tingkahnya bukan inginnya.......saat sorai terbukti dengn kata manisnya

Bunda...............

bangunlah nak bangun...jam berapakah ini??hendak jadi terbuangkah engkau sapa bundanya....tapi tak tertole sedikitpun olehnya...hmm...saat kata gusar terulang oleh bunda amarah matanya tak bisa disembunyikan..berdosahlah dia???berdosa?dihtinya mungkin menakuti dosa itu tapi dia tindak menunjukkan ketakutan akan dosa itu....sebab apa yg buatnya seakan tak peduli akan kata bijak seorang bunda??penyampaikan kata bunda kah yang salah atau hati kecilnya yang tidak merasakan ketakutana akan keramat sorang bunda????begitu lemah dia saat didunia....mana balas sayangmu untuk bunda tercinta......saat dia akan kekhilangan bunda tersadarlah,mengapa harus kehilangan kesekian kalinya untuk merasakan hangatnya dunia yang tidak sedingin yang dibayangkannya....pastikah saaat kehilangan bunda akan membuat dunia sehangat yang dibayangkan?ataukah dia akan menjadi seorang yang tak punya hati lagi....hanya khayal masa lalu yang tersesali yang hanya menambah dinginya dunia semakin dingin bahkan beku di naluri....terindukan khayal itu saat bersama senyum sapa seorang bunda....ingin berkata dengan lantang"bunda..bunda jangan pergi jangan bunda disini aku sendiri"airmatapun meleleh ...inikah akan nasib seorang putri yang tak tau akan besarnya pengorbanan seorang bunda..ya bunda tercinta...saat bunda merasah tutur kata arang untuknya..saat bunda terkubur membawa beban dan tidak tersenyum...rasa bersalah tumbuh untuknya,dalam mimppinya,dalam memorinya hanya bunda..hanya bunda.......
dari nanda teruntu bunda-bunda tercinta dan teruntuk putra putri yang tak menyadari betapa berharga seorang bunda yang saat bunda tiasa baru akan terasa............
ibu ......
andai engkau tau betapa aku menyayangimi....
betapa aku sangat takut kehilanganmu....
saat senyum tutur kata tak dapat terucap untukku


bunda nanda sayang bunda.................

Jumat, 14 Mei 2010

Wanita Idaman

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.

Setelah sebelumnya kita mengkaji siapakah pria yang mesti dijauhi dan tidak dijadikan idaman maupun idola, maka untuk kesempatan kali ini kita spesial akan membahas wanita. Siapakah yang pantas menjadi wanita idaman? Bagaimana kriterianya? Ini sangat perlu sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, sehingga si pria tidak salah dalam memilih. Begitu juga kriteria ini dimaksudkan agar si wanita bisa selalu introspeksi diri. Semoga bermanfaat.

Kriteria Pertama: Memiliki Agama yang Bagus

Inilah yang harus jadi kriteria pertama sebelum kriteria-kriteria lainnya. Tentu saja wanita idaman memiliki aqidah yang bagus, bukan malah aqidah yang salah jalan. Seorang wanita yang baik agamanya tentu saja tidak suka membaca ramalan-ramalan bintang seperti zodiak dan shio. Karena ini tentu saja menunjukkan rusaknya aqidah wanita tersebut. Membaca ramalan bintang sama halnya dengan mendatangi tukang ramal. Bahkan ini lebih parah dikarenakan tukang ramal sendiri yang datang ke rumahnya dan ia bawa melalui majalah yang memuat berbagai ramalan bintang setiap pekan atau setiap bulannya. Jika cuma sekedar membaca ramalan tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan,

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, lalu ia bertanya mengenai sesuatu, maka shalatnya tidak diterima selama 40 malam.”[1] Jika sampai membenarkan ramalan tersebut, lebih parah lagi akibatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

“Barangsiapa mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkan apa yang mereka katakan, maka ia telah kufur pada Al Qur’an yang diturunkan pada Muhammad.”[2]

Begitu pula ia paham tentang hukum-hukum Islam yang berkenaan dengan dirinya dan juga untuk mengurus keluarga nantinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memerintahkan seorang pria untuk memilih perempuan yang baik agamanya. Beliau bersabda,

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat, harta dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi”.[3]

Perhatikanlah kisah berikut yang menunjukkan keberuntungan seseorang yang memilih wanita karena agamanya.

Yahya bin Yahya an Naisaburi mengatakan bahwa beliau berada di dekat Sufyan bin Uyainah ketika ada seorang yang menemui Ibnu Uyainah lantas berkata, “Wahai Abu Muhammad, aku datang ke sini dengan tujuan mengadukan fulanah -yaitu istrinya sendiri-. Aku adalah orang yang hina di hadapannya”. Beberapa saat lamanya, Ibnu Uyainah menundukkan kepalanya. Ketika beliau telah menegakkan kepalanya, beliau berkata, “Mungkin, dulu engkau menikahinya karena ingin meningkatkan martabat dan kehormatan?”. “Benar, wahai Abu Muhammad”, tegas orang tersebut. Ibnu Uyainah berkata,

مَنْ ذَهَبَ إِلىَ العِزِّ اُبْتُلِيَ بِالذَّلِّ وَمَنْ ذَهَبَ إِلَى الماَلِ اُبْتُلِيَ بِالفَقْرِ وَمَنْ ذَهَبَ إِلىَ الدِّيْنِ يَجْمَعُ اللهُ لَهُ العِزَّ وَالماَلَ مَعَ الدِّيْنِ

“Siapa yang menikah karena menginginkan kehormatan maka dia akan hina. Siapa yang menikah karena cari harta maka dia akan menjadi miskin. Namun siapa yang menikah karena agamanya maka akan Allah kumpulkan untuknya harta dan kehormatan di samping agama”.

Kemudian beliau mulai bercerita, “Kami adalah empat laki-laki bersaudara, Muhammad, Imron, Ibrahim dan aku sendiri. Muhammad adalah kakak yang paling sulung sedangkan Imron adalah bungsu. Sedangkan aku adalah tengah-tengah. Ketika Muhammad hendak menikah, dia berorientasi pada kehormatan. Dia menikah dengan perempuan yang memiliki status sosial yang lebih tinggi dari pada dirinya. Pada akhirnya dia jadi orang yang hina. Sedangkan Imron ketika menikah berorientasi pada harta. Karenanya dia menikah dengan perempuan yang hartanya lebih banyak dibandingkan dirinya. Ternyata, pada akhirnya dia menjadi orang miskin. Keluarga istrinya merebut semua harta yang dia miliki tanpa menyisakan untuknya sedikitpun. Maka aku penasaran, ingin menyelidiki sebab terjadinya dua hal ini.

Tak disangka suatu hari Ma’mar bin Rasyid datang. Kau lantas bermusyawarah dengannya. Kuceritakan kepadanya kasus yang dialami oleh kedua saudaraku. Ma’mar lantas menyampaikan hadits dari Yahya bin Ja’dah dan hadits Aisyah. Hadits dari Yahya bin ja’dah adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat, harta dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi” (HR Bukhari dan Muslim). Sedangkan hadits dari Aisyah adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Perempuan yang paling besar berkahnya adalah yang paling ringan biaya pernikahannya” (HR Ahmad no 25162, menurut Syeikh Syu’aib al Arnauth, sanadnya lemah).

Oleh karena itu kuputuskan untuk menikah karena faktor agama dan agar beban lebih ringan karena ingin mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di luar dugaan Allah kumpulkan untukku kehormatan dan harta di samping agama.[4]

Inilah kriteria wanita idaman yang patut diperhatikan pertama kali –yaitu baiknya agama- sebelum kriteria lainnya, sebelum kecantikan, martabat dan harta.

Kriteria Kedua: Selalu Menjaga Aurat

Kriteria ini pun harus ada dan jadi pilihan. Namun sayangnya sebagian pria malah menginginkan wanita yang buka-buka aurat dan seksi. Benarlah, laki-laki yang jelek memang menginginkan wanita yang jelek pula.

Ingatlah, sangat bahaya jika seorang wanita yang berpakaian namun telanjang dijadikan pilihan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”[5] Di antara makna wanita yang berpakaian tetapi telanjang dalam hadits ini adalah:

1. Wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
2. Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang.[6]

Sedangkan aurat wanita yang wajib ditutupi adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab [33] : 59). Jilbab bukanlah penutup wajah, namun jilbab adalah kain yang dipakai oleh wanita setelah memakai khimar. Sedangkan khimar adalah penutup kepala.

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur [24] : 31). Berdasarkan tafsiran Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Atho’ bin Abi Robbah, dan Mahkul Ad Dimasqiy bahwa yang boleh ditampakkan adalah wajah dan kedua telapak tangan.[7]

Kriteria Ketiga: Berbusana dengan Memenuhi Syarat Pakaian yang Syar’i

Wanita yang menjadi idaman juga sepatutnya memenuhi beberapa kriteria berbusana berikut ini yang kami sarikan dari berbagai dalil Al Qur’an dan As Sunnah.

Syarat pertama: Menutupi seluruh tubuh (termasuk kaki) kecuali wajah dan telapak tangan.

Syarat kedua: Bukan memakai pakaian untuk berhias diri.

Allah Ta’ala berfirman,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab : 33). Abu ‘Ubaidah mengatakan, “Tabarruj adalah menampakkan kecantikan dirinya.” Az Zujaj mengatakan, “Tabarruj adalah menampakkan perhiasaan dan setiap hal yang dapat mendorong syahwat (godaan) bagi kaum pria.”[8]

Syarat ketiga: Longgar, tidak ketat dan tidak tipis sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk tubuh.

Syarat keempat: Tidak diberi wewangian atau parfum. Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ

“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.”[9]

Dari Yahya bin Ja’dah, “Di masa pemerintahan Umar bin Khatab ada seorang perempuan yang keluar rumah dengan memakai wewangian. Di tengah jalan, Umar mencium bau harum dari perempuan tersebut maka Umar pun memukulinya dengan tongkat. Setelah itu beliau berkata,

تخرجن متطيبات فيجد الرجال ريحكن وإنما قلوب الرجال عند أنوفهم اخرجن تفلات

“Kalian, para perempuan keluar rumah dengan memakai wewangian sehingga para laki-laki mencium bau harum kalian?! Sesungguhnya hati laki-laki itu ditentukan oleh bau yang dicium oleh hidungnya. Keluarlah kalian dari rumah dengan tidak memakai wewangian”[10].

Dari Ibrahim, Umar (bin Khatab) memeriksa shaf shalat jamaah perempuan lalu beliau mencium bau harum dari kepala seorang perempuan. Beliau lantas berkata,

لو أعلم أيتكن هي لفعلت ولفعلت لتطيب إحداكن لزوجها فإذا خرجت لبست أطمار وليدتها

“Seandainya aku tahu siapa di antara kalian yang memakai wewangian niscaya aku akan melakukan tindakan demikian dan demikian. Hendaklah kalian memakai wewangian untuk suaminya. Jika keluar rumah hendaknya memakai kain jelek yang biasa dipakai oleh budak perempuan”. Ibrahim mengatakan, “Aku mendapatkan kabar bahwa perempuan yang memakai wewangian itu sampai ngompol karena takut (dengan Umar)”[11].

Syarat kelima: Tidak menyerupai pakaian pria atau pakaian non muslim.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata,

لَعَنَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - الْمُخَنَّثِينَ مِنَ الرِّجَالِ ، وَالْمُتَرَجِّلاَتِ مِنَ النِّسَاءِ

“Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.”[12]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka”.[13]

Inilah di antara beberapa syarat pakaian wanita yang harus dipenuhi. Inilah wanita yang pantas dijadikan kriteria.

Kriteria keempat: Betah Tinggal di Rumah

Di antara yang diteladankan oleh para wanita salaf yang shalihah adalah betah berada di rumah dan bersungguh-sungguh menghindari laki-laki serta tidak keluar rumah kecuali ada kebutuhan yang mendesak. Hal ini dengan tujuan untuk menyelamatkan masyarakat dari godaan wanita yang merupakan godaan terbesar bagi laki-laki.

Allah Ta’ala berfirman,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu” (QS Al Ahzab: 33).

Ibnu Katsir ketika menjelaskan ayat di atas mengatakan, “Hendaklah kalian tinggal di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian keluar rumah kecuali karena ada kebutuhan”.[14]

Disebutkan bahwa ada orang yang bertanya kepada Saudah -istri Rasulullah-, “Mengapa engkau tidak berhaji dan berumrah sebagaimana yang dilakukan oleh saudari-saudarimu (yaitu para istri Nabi yang lain, pent)?” Jawaban beliau, “Aku sudah pernah berhaji dan berumrah, sedangkan Allah memerintahkan aku untuk tinggal di dalam rumah”. Perawi mengatakan, “Demi Allah, beliau tidak pernah keluar dari pintu rumahnya kecuali ketika jenazahnya dikeluarkan untuk dimakamkan”. Sungguh moga Allah ridha kepadanya.

Ibnul ‘Arabi bercerita, “Aku sudah pernah memasuki lebih dari seribu perkampungan namun aku tidak menjumpai perempuan yang lebih terhormat dan terjaga melebihi perempuan di daerah Napolis, Palestina, tempat Nabi Ibrahim dilempar ke dalam api. Selama aku tinggal di sana aku tidak pernah melihat perempuan di jalan saat siang hari kecuali pada hari Jumat. Pada hari itu para perempuan pergi ke masjid untuk ikut shalat Jumat sampai masjid penuh dengan para perempuan. Begitu shalat Jumat berakhir mereka segera pulang ke rumah mereka masing-masing dan aku tidak melihat satupun perempuan hingga hari Jumat berikutnya”.[15]

Dari Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الْمَرْأَةَ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِهَا اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ فَتَقُولُ: مَا رَآنِي أَحَدٌ إِلا أَعْجَبْتُهُ، وَأَقْرَبُ مَا تَكُونُ إِلَى اللَّهِ إِذَا كَانَتْ فِي قَعْرِ بَيْتِهَا"

“Sesungguhnya perempuan itu aurat. Jika dia keluar rumah maka setan menyambutnya. Keadaan perempuan yang paling dekat dengan wajah Allah adalah ketika dia berada di dalam rumahnya”.[16]

Kriteria Kelima: Memiliki Sifat Malu

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْحَيَاءُ لاَ يَأْتِى إِلاَّ بِخَيْرٍ

“Rasa malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan.”[17]

Kriteria ini juga semestinya ada pada wanita idaman. Contohnya adalah ketika bergaul dengan pria. Wanita yang baik seharusnya memiliki sifat malu yang sangat. Cobalah perhatikan contoh yang bagus dari wanita di zaman Nabi Musa ‘alaihis salam. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَمَّا وَرَدَ مَاءَ مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ أُمَّةً مِنَ النَّاسِ يَسْقُونَ وَوَجَدَ مِنْ دُونِهِمُ امْرَأتَيْنِ تَذُودَانِ قَالَ مَا خَطْبُكُمَا قَالَتَا لَا نَسْقِي حَتَّى يُصْدِرَ الرِّعَاءُ وَأَبُونَا شَيْخٌ كَبِيرٌ (23) فَسَقَى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّى إِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ (24)

“Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia men- jumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: "Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?" Kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya". Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya.” (QS. Qashash: 23-24). Lihatlah bagaimana bagusnya sifat kedua wanita ini, mereka malu berdesak-desakan dengan kaum lelaki untuk meminumkan ternaknya. Namun coba bayangkan dengan wanita di zaman sekarang ini!

Tidak cukup sampai di situ kebagusan akhlaq kedua wanita tersebut. Lihatlah bagaimana sifat mereka tatkala datang untuk memanggil Musa 'alaihis salaam; Alloh melanjutkan firman-Nya,

فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ قَالَتْ إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا

"Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan penuh rasa malu, ia berkata, 'Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami.'" (QS. Al Qashash : 25)

Ayat yang mulia ini,menjelaskan bagaimana seharusnya kaum wanita berakhlaq dan bersifat malu. Allah menyifati gadis wanita yang mulia ini dengan cara jalannya yang penuh dengan rasa malu dan terhormat.

Amirul Mukminin Umar bin Khoththob rodiyallohu 'anhu mengatakan, "Gadis itu menemui Musa 'alaihis salaam dengan pakaian yang tertutup rapat, menutupi wajahnya." Sanad riwayat ini shahih.[18]

Kisah ini menunjukkan bahwa seharusnya wanita selalu memiliki sifat malu ketika bergaul dengan lawan jenis, ketika berbicara dengan mereka dan ketika berpakaian.

Demikianlah kriteria wanita yang semestinya jadi idaman. Namun kriteria ini baru sebagian saja. Akan tetapi, kriteria ini semestinya yang dijadikan prioritas.

Intinya, jika seorang pria ingin mendapatkan wanita idaman, itu semua kembali pada dirinya. Ingatlah: ”Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik”. Jadi, hendaklah seorang pria mengoreksi diri pula, sudahkah dia menjadi pria idaman, niscaya wanita yang ia idam-idamkan di atas insya Allah menjadi pendampingnya. Inilah kaedah umum yang mesti diperhatikan.

Semoga Allah memudahkan kita untuk selalu mendapatkan keberkahan dalam hidup ini.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Rabu, 12 Mei 2010

Indahnya Islam

Tema keindahan Islam sangat luas, panjang lebar sulit untuk diringkas dengan bilangan waktu yang tersisa. Sebelumnya, yang perlu kita ketahui adalah firman Allah.
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (Qs. Ali Imran: 19)
agama yang dibawa oleh para nabi dan menjadi sebab Allah mengutus para rasul adalah dienul Islam. Allah mengutus para rasul untuk mengajak agar orang kembali kepada Allah. Para rasul datang untuk memperkenalkan Allah. Barang siapa menaati mereka, maka para rasul akan memberikan kabar gembira kepadanya. Adapun orang yang menentangnya, maka para rasul akan menjadi peringatan baginya. Para rasul diperintahkan untuk menegakkan agama di dunia ini.
Islam adalah agama yang dipilih Allah untuk makhluk-Nya. Agama yang dibawa Nabi merupakan agama yang paripurna. Allah tidak akan menerima agama selainnya. Jadi agama ini adalah agama penutup, yang dicintai dan diridhaiNya.
Sebagian ahli ilmu mengatakan, Sebelumnya aku mengira bahwa orang yang bertaubat kepada Allah, maka Allah akan menerima taubatnya. Dan orang yang meridhoi Allah, niscaya Allah akan meridhoinya. Dan barang siapa yang mencintai Allah, niscaya Allah akan mencintainya.di dalam Al-Quran menyebutkan bahwa kecintaan Allah mendahului kecintaan hamba pada-Nya dengan dasar ayat,
bila Allah mencintai seorang manusia, maka Dia akan melapangkan dadanya untuk Islam. Dalam Shahihain, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah bersabda. “Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Tidak ada seorang Yahudi dan Nasrani yang mendengarku dan tidak beriman kepadaku, kecuali surga akan haram buat dirinya.” (Hadits Riwayat Muslim)
Karena itu, agama yang diterima Allah adalah Islam. Umat Islam harus menjadikannya sebagai kendaraan. Persatuan harus bertumpu pada tauhid dan syahadatain. Islam agama Allah. Kekuatannya terletak pada Islam itu sendiri. Allah menjamin penjagaan terhadapnya.
Sedangkan agama selainnya, jaminan ada di tangan tokoh-tokoh agamanya.
Kalau mereka tidak menjaganya, maka akan berubah. Ia bagaikan sesuatu yang mati. Harus digotong. Tidak dapat menyebar, kecuali dengan dorongan sekian banyak materi. Sedangkan Islam pasti tetap akan terjaga. Karena itu, masa depan ada di tangan Islam. Islam pasti menyebar ke seantero dunia. Allah telah menjelaskannya dalam Al Quran, demikian juga Nabi dalam Sunnahnya. ada kebaikan dengan keluar dari garis ini dan mengikuti hawa nafsunya, maka ia telah keliru. Sebab kebaikan yang hakiki dalam kehidupan ini maupun kehidupan nanti hanyalah dengan menaati seluruh yang datang dari Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.
Syariat Islam datang untuk menjaga lima perkara. Allah telah mensyariatkan banyak hal untuk menegaskan penjagaan ini. Islam datang untuk menjaga agama. Karena itu, Allah mengharamkan syirik, baik yang berupa thawaf di kuburan, istighatsah kepada orang yang dikubur serta segala hal yang bisa menjerumuskan ke dalam syirik, dan mengharamkan untuk mengarahkan ibadah, apapun bentuknya, (baik) secara zahir maupun batin kepada selain Allah. Oleh sebab itu, kita harus memahami makna ringkas syahadatain yang kita ucapkan.
Syahadat “Laa Ilaaha Illa Allah”, maknanya: tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, ibadah hanya milik Allah. Ini bagian dari pesona agama kita. Allah mengharamkan akal, hati dan fitrah untuk melakukan peribadatan dan istijabah (ketaatan mutlak) kepada selain-Nya. Sedangkan makna syahadat “Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah”, (yakni) tidak ada orang yang berhak diikuti kecuali Muhammad Rasulullah. Kita tidak boleh mengikuti rasio, tradisi atau kelompok jika menyalahi Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah. Maka seorang muslim, di samping tidak beribadah kecuali kepada Allah, juga tidak mengikuti ajaran kecuali ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia tidak mengikuti ra’yu keluarga, ra’yu kelompok, ra’yu jama’ah, ra’yu tradisi dan lain-lain jika menyalahi Al Quran dan Sunnah.
Dakwah Salafiyah yang kita dakwahkan ini adalah dinullah yang suci dan murni, yang diturunkan oleh Allah pada kalbu Nabi. Jadi dalam berdakwah, kita tidak mengajak orang untuk mengikuti kelompok ataupun individu. Tetapi mengajak untuk kembali kepada Al Quran dan Sunnah. Namun, memang telah timbul dakhon (kekeruhan) dan tumbuh bid’ah. Sehingga kita harus menguasai ilmu syar’i. Kita beramal (dengan) meneladani ungkapan Imam Malik, dan ini, juga perkataan Imam Syafi’i, “Setiap orang bisa diambil perkataannya atau ditolak, kecuali pemilik kubur ini, yaitu Rasulullah.”
agama datang untuk menjaga lima perkara. Penjagaan agama dengan mengharamkan syirik dan segala sesuatu yang menimbulkan akses ke sana. Kemudian penjagaan terhadap badan dengan mengharamkan pembunuhan dan gangguan kepada orang lain. Juga datang untuk memelihara akal dengan mengharamkan khamar, minuman keras, candu dan rokok. Datang untuk menjaga kehormatan dengan mengharamkan zina, percampuran nasab dan ikhtilath (pergaulan bebas). Juga menjaga harta dengan mengharamkan perbuatan tabdzir (pemborosan) dan gaya hidup hedonisme. Penjagaan terhadap kelima perkara ini termasuk bagian dari indahnya agama kita. Syariat telah datang untuk memerintahkan penjagaan terhadap semua ini. Dan masih banyak perkara yang digariskan Islam,
Syariat telah merangkum seluruh amal shahih mulai dari syahadat hingga menyingkirkan gangguan dari jalan.
Itulah indahnya islam, islam mengatur hidup umat manusia, bukan hanya sebagian atau kulit aja, tp menyeluruh, dari hal yang terkecil sampai hal yang paling besar, dan itu membuat hidup kami lebih save, karena tuhan membuat itu semua, utk kebaikan umatnya, karena dia yang maha tahu, dan kami dengan islam lebih modern, dahulu sebelum islam tatanan itu berjalan sebagaimana hukum rimba, belum kenal baju, masih menyembah batu, dan segala sesuatu yang terkesan bodoh, sehingga seandainya anak kecil lihat bagamana peribadahanya mereka akan merasa tertawa geli dgn itu, jadi anda jangan bangga dengan yang anda sebut modern itu, itu hanya hal yang telah terjadi pada pra sejarah dimana ummat belum kenal baju, melakukan free sex dsb, kemodernan dalam pandangan islam ialah bagaimana umatnya sangat mengetahui alam sekitarnya, didalam qur'an disebut, pada diri kamu apakah kamu tidak berfikir, dalam ayat lain, "apakah kamu tidak mengetahui bagaimana onta diciptakan...., dan alqur'an juga dengan dengan lugasnya berbicara tentang teknology science, astronomy dsb, ya allah terima kasih kau telah pilih aku menjadi umatmu, aku begitu bangga yang tak terkira dengan agama ini, hanya orang2 yang kau beri hidayahlah yang mendapat agama ini,ya allah terima kasih atas semua ini, engkau telah muliakan aku dengan agama ini, ya allah kekalkan aku dalam ridhomu dalam agamamu, janganlah kamu hinakan aku setelah kamu muliakan dengan agama ini,